Bagaimana perkembangan teknologi UMTS di Indonesia? Berikut akan dijelaskan sedikit perkembangannya. Artikel yang kami tulis ini diambil dari berbagai sumber. Pada tulisa pertama ini adalah awal mula penerapan 3G di Indonesia sekitar tahun 2006.
Teknologi UMTS akan diterapkan di Indonesia sebagai generasi ketiga dalam teknologi komunikasi seluler. Sebelum UMTS, Indonesia telah menerapkan teknologi GSM sebagai generasi kedua. Untuk menerapkan UMTS di Indonesia yang juga merupakan perkembangan teknologi GSM tidak akan dilakukan secara independent tanpa mempertimbangkan teknologi GSM yang telah diterapkan. Untuk itu, harus dilakukan studi tentang jaringan eksisting GSM dan kemudian harus dilakukan perencanaan yang matang meliputi jarungan akses dan jaringan core dari UMTS.
Dalam penerapan teknologi 3 G ini di Indonesia terdapat beberapa kesulitan dalam implementasinya. Apa saja kesulitan yang didapat? Mari kita koreksi bersama-sama.
Device
- Harga masih mahal. Jika harga sudah mencapai Rp 1,5 juta baru akan terjadi “tipping point” dimana layanan akan diserbu pengguna.
- Batere handset 3G saat ini masih cepat habis.
- Menu, aplikasi, dan software yang ada di handset 3G saat ini masih sulit dipersonalisasi dan kurang user friendly. Yang ada saat ini sepertinya hanya memindahkan menu yang ada di handset GSM saja.
- Layar masih belum nyaman untuk beberapa aplikasi
- Aplikasi tidak tersedia dalam handset sehingga harus dipasang dahulu. Hal ini bisa menjadi ganjalan untuk pengguna yang tidak terlalu paham masalah teknis.
- Content masih sangat terbatas dan belum memenuhi kebutuhan komunitas / kultur.
- Kebanyakan aplikasi masih terpengaruh dengan layanan GSM
- Nampaknya harus ada segmentasi (usia, genre).
- Diperkirakan adalah Rp 5000,-/download.
- Bisa juga dilakukan dengan bundling.
- Bisa juga bergantung kepada jenis musik (genre). Dengan kata lain ada subsidi silang.
Kemudian bagaimana pekembangan 3G berikutnya? Monggo Baca Lebih lanjut disini
Tidak ada komentar:
Posting Komentar